SURABAYA, 18 Agustus 2025. Media Edy Macan – Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, menegaskan bahwa peringatan Hari Juang Polri 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menggali kembali api perjuangan yang diwariskan para pahlawan kepolisian bersama rakyat Surabaya.
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, kepolisian memiliki peran penting, khususnya pada masa Pertempuran Surabaya 1945. Peristiwa heroik tersebut menjadi tonggak lahirnya Polisi Indonesia yang setia berjuang di sisi rakyat.
Kombes Luthfi menjelaskan, salah satu peristiwa penting adalah pengibaran bendera Merah Putih oleh Negolan, seorang laskar rakyat Dinoyo. Aksi ini memicu semangat perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajah.
Saat itu, M. Yasin, yang menjabat sebagai komandan pasukan polisi di bawah pimpinan Jepang, memimpin operasi pembongkaran senjata. Persenjataan tersebut kemudian dibagikan kepada laskar rakyat dan pasukan Polisi Istimewa yang resmi menjadi Polisi Indonesia pada 21 Agustus 1945.
“Polisi bahu-membahu bersama laskar rakyat untuk merebut senjata musuh, menghadapi pasukan sekutu, hingga meletus pertempuran besar di Surabaya,” tutur Kombes Luthfi.
Pertempuran Surabaya meninggalkan catatan pengorbanan jiwa raga demi tegaknya kemerdekaan. Banyak anggota kepolisian dan rakyat gugur, namun semangat juang mereka tetap hidup.
“Peristiwa bersejarah ini adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk tidak gentar menghadapi tantangan meski dengan keterbatasan sekalipun," tegasnya.
Ia menambahkan, nilai perjuangan para pahlawan kepolisian Surabaya akan terus menjadi pegangan dalam melaksanakan tugas dan pengabdian kepada bangsa.
Dengan menghidupkan kembali nilai-nilai heroisme, kepolisian diharapkan mampu menjaga kepercayaan publik serta memperkuat sinergi dengan masyarakat dalam membangun bangsa.
Redaksi: Aris
Editor: Mnd
Post a Comment